naga pasah dan cupat manggis

menurut cerita pewayangan adalah dua dari sekian banyak anugerah dewata yang diberikan kepada werkudara alias bima.

naga pasah adalah kalung yang berbentuk ular dan menurut sohibul hikayat pula ular itu sebenarnya hidup, jika bima sebagai pemimpin berbicara bohong dan merugikan bawahannya maka ular tersebut akan menggigit leher bima hingga mati.

cupat manggis adalah perlambang kejujuran yang dimilkinya, bisa kita lihat buah manggis jika diluarnya empat dalamnya juga pasti empat. begitu juga sang pemimpin dari kesatrian tunggul pawenang (munggul pawenang) ini bersikap, jika berkata akan membela rakyat pasti dilaksanakan dengan sepenuh hati dan ikhlas. juga dalam hal membantu siapapun, mungkin untuk penggemar cerita pewayangan ingat bagaimana sepak terjang putra pandu nomor dua ini membantu padepokan eka cakra, dari gangguan denawa pemakan manusia. padahal waktu itu pandawa sendiri sedang dibuang oleh kurawa.

semoga para pemimpin negeri inipun mempunyai naga pasah dan cupat manggis juga, sehingga kesejahteraan rakyat tetap menjadi priorits utama.

harapan yang berlebihan? insyaallah nggak lah....

Tidak ada komentar: